Artikel ini bersumber dari :
>> https://www.islampos.com/250924-250924/
Oleh : Pipit Era Martina,
pipitpipit525@gmail.com
HUSNUL Khatimah merupakan karunia terbesar dari Allah SWT untuk seorang hamba. Perjuangan dan pengorbanan diri dalam menjaga iman dan islam seketika terbalaskan dengan mati dalam keadaan Husnul Khatimah, mati sebaik-baiknya kematian.
Inginkah kalian para umat?
Cara kematian yang
selalu di dambakan, di idam-idamkan namun tak jarang terlupakan proses
meraihnya. Duhai kawan, tiada sesuatu yang bisa kau dapatkan dengan cuma-cuma
atau gratis. Apalagi ini termasuk dalam suatu hal yang menyangkut tentang
kehidupan kekal selamanya.
Di sini, di dunia ini, jika kauinginkan benda yang bermerk, apakah hanya dengan seuntai senyum kau bisa mendapatkannya? Tidak bukan? Ada proses dimana benda bermerk dan berharga tersebut bisa jatuh dalam genggamanmu dengan pertukaran, mereka memberi barang dan kau memberikan uang. Uangpun tidak dengan proses instan kau mendapatkanya, tetap ada berjuta proses di belakangnya hingga pada akhirnya uang dalam jumlah sekian banyak bisa berada dalam genggamanmu.
Di sini, di dunia ini, jika kauinginkan benda yang bermerk, apakah hanya dengan seuntai senyum kau bisa mendapatkannya? Tidak bukan? Ada proses dimana benda bermerk dan berharga tersebut bisa jatuh dalam genggamanmu dengan pertukaran, mereka memberi barang dan kau memberikan uang. Uangpun tidak dengan proses instan kau mendapatkanya, tetap ada berjuta proses di belakangnya hingga pada akhirnya uang dalam jumlah sekian banyak bisa berada dalam genggamanmu.
Berpikirlah?
Di dunia yang hanya
sesaat ini, apapun kau perjuangkan meski tak mendapatkan segala bentuk kebahagiaan,
namun mengapa? Kematian yang kau dambakan, tempat terindah yang selalu kau
bayangkan tak pernah kau perjuangkan?
Sungguh teramat sulit
jalan yang akan kau tempuh untuk menggapai Husnul Khatimah, akan banyak
rintangan yang kau temui sebelum kematian, banyaknya godaan dari para penghuni
abadi neraka (setan). Jika memang iman yang ada dalam diri ini teguh dan kokoh,
maka Husnul Khatimah layak kau sandang.
Allah SWT berfirman:
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat…” (QS. Ibrahim: 27)
Manusia punya peran
usaha sebagai sebab Allah SWT menganugerahkan Husnul Khatimah kepada kita. Di
antara banyaknya upaya untuk meraih sebaik-baik kematian ialah dengan menjaga
iman dan takwa kepada Allah SWT.
Menjaga iman ialah
dengan senantiasa mematuhi segala perintah-Nya, menjalankan kewajiban-Nya,
melaksanakan Sunnah Rasul-Nya dan juga menjauhi segala larangan-Nya. Dan umat
yang selalu ingat dengan taubat, dikala ia melakukan kesalahan sekecil apapun
itu, ia akan bersegera mengucap Istighfar, bersujud dan memohon ampun kepada
Allah SWT serta berjanji takkan lagi mengulanginya.
Sulitkah?
Ya, mungkin terdengar
sulit, karena yang di maksud dengan menjauhi larangan-Nya ialah yang disebut
kenikmatan dunia oleh kebanyakan mereka. Apa itu?
Foya-foya, hura-hura,
menghamburkan harta dengan sesuka hati tanpa mengingat adanya manusia lain yang
membutuhkan pertolongan, lupa akan adanya manusia lain yang kelaparan, lupa
bahwa diri ini hanyalah seonggok manusia kecil di antara banyaknya manusia.
Tidak hanya itu saja,
perjalanan meraih Husnul Khatimah juga di iringi dengan menjauhi sifat syirik
atau itikad (perbuatan) yang menyamakan sesuatu selain Allah SWT dan
disandarkan pada Allah dalam hal Rububiyyah dan Uluhiyyah. Umumnya,
menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi
Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah SWT atau memalingkan suatu bentuk
ibadah, seperti menyembah pepohonan, memuja hewan dan sebagainya kepada selain-Nya.
Dalam Firman Allah
disebutkan: “Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman
yang besar.” (QS. Luqman: 13)Sungguh dosa yang sulit terampuni ialah perbuatan
syirik, terlebih lagi jika ia meninggal dalam keadaan berada dalam kemusyrikannya.
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (QS.
An-Nisa: 48)
Menjaga iman dan
senantiasa menjauhi segala perbuatan yang tidak di senangi Allah seperti yang
sudah diterangkan di dalam agama tidaklah mudah. Jika diri merasa melakukan
khilaf dan sedikit saja melakukan kemaksiatan, maka segeralah bertaubat kepada Allah
SWT dan berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi. Dan terusalh berusaha untuk
tidak berbuat syirik.
Rasulullah SAW
menganjurkan kepada kita untuk selalu berdo’a seperti berikut: “Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu)
sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap
kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)
Salah satu cara untuk
kita agar dapat meraih Husnul Khatimah ialah dengan menghargia waktu. Jangan
buang waktumu dengan sia-sia tanpa mendapatkan sedikitpun ilmu. Belajarlah dari
hal kecil ini, gunakan sedikitnya waktumu untuk memperdalam ilmu, memperbaiki
tingkah laku. Karena kita tak akan pernah tahu hal apa yang akan terjadi di
waktu berikutnya.
Bisa saja dalam satu
waktu ke depan nyawa ini sudah melayang atau bisa saja dalam beberapa waktu
kemudian sukses gemilang tiba-tiba datang. Oleh karena itu, belajarlah
menghargai waktu dan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya kamu mampu. Karena
dengan menghargai waktu, secara otomatis kita belajar untuk bisa menghargai
diri sendiri. Belajar untuk memperbaiki diri seraya berbagi.
Note
:
Tingkah laku tak
selalu seindah tulisan, namun dari tulisan bisa merubah tingkah laku bisa lebih
indah.
Lampung,
Selasa 15 Rabiulakhir 1437 / 26 Januari 2016
0 komentar:
Posting Komentar